Para santri huffadz (penghapal Al Quran) Pondok Pesantren
Al-Badriyyah Suburan Mranggen Demak mengadakan kegiatan wisata religi atau
ziarah sebagai upaya melepas kepenatan dari rutinitas pengajian sehari-hari.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 60-an santri huffadz dari total
400-an santri. Ziarah dipimpin langsung pengasuh pesantren Al-Badriyyah KH
Muhibbin Muhsin Alhafidz pada Selasa (15/9).
Ketua panitia kegiatan, H. Badrul Munir mengatakan tradisi ziarah
adalah salah satu cara manusia melakukan perjalanan spiritual guna memperoleh
pengalaman batin.
“Wisata ziarah merupakan tradisi yang sudah dijalankan oleh warga
NU sejak lama untuk menghormati leluhur dan para wali atau orang saleh yang
dianggap mendedikasikan hidupnya untuk Islam,” ungkapnya.
Menurut dia, ziarah juga merupakan salah satu tradisi yang telah
berlangsung lama dilestarikan pesantren, selain tahlil, muludan, manaqiban, dan
lain-lain.
Kegiatan tersebut, sambung dia, tetap dilaksanakan masyarakat
pesantren untuk menjemput berkah dari para salaf al-shalih, juga untuk
merevitalisasi kontribusi dan teladan para leluhur agar senantiasa ‘hidup’
betapapun zaman sudah modern seperti sekarang ini.
Pengasuh Pesantren Al Badriyyah Mranggen KH Muhibbin Muhsin Al
Hafidz seperti yang disampaikan oleh Hj Nadliroh Al Hafidzoh mengatakan,
kegiatan semacam ini perlu dilakukan untuk memperkenalkan sekaligus meneladani
para wali.
Juga untuk memperoleh keberkahan dan meneladani semangat para wali
dalam berjuang mempelajari dan menyebarkan ilmu tentang Islam terutama ilmu Al
Quran.
“Dari ziarah ini, para santri dapat mengambil teladan terutama
bagaimana para wali beinteraksi dengan Al-Qur’an mulai dari cara membaca,
menghafal bahkan mengimplementasikannya dalam hidup keseharian,” jelasnya.
Tujuan wisata religi ini menziarahi makam Mbah Hasan Munadi di
Ungaran dan Mbah Dalhar di Magelang. Juga wisata di pantai Parangtritis
Yogyakarta dan jalan-jalan di Malioboro.
Sementara itu Lublubatus Sa’diyyah, salah seorang peserta wisata
religi ini, mengatakan, wisata religi tidak sekadar mengenal sejarah dan
meneladani perjuangan tokoh besar penyebar
agama islam, tetapi juga menggelar doa bersama dan berzikir untuk
memohon berkah Allah SWT agar mendapatkan ketenangan dan konsentrasi dalam
menghapal Al Quran seperti yang sudah ditentukan oleh pengasuh. (BZ)
*Bisa juga dibaca di http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,46-id,62222-lang,id-c,pesantren-t,Santri+Penghafal+Al+Qur+rsquo+an+Lepas+Penat+dengan+Ziarah-.phpx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
"Terima kasih telah berkunjung ke blog kami, silahkan berkomentar dengan sopan"